Tumbuh kembang seorang anak menjadi topik yang hangat untuk dibicarakan. Baik tentang pola pengasuhan, cara mendidik, hingga bagaimana seorang anak bisa tumbuh dan berkembang dengan sempurna. Bagi anak sendiri momen tumbuh kembang menjadi hal yang menyenangkan untuk dilalui tahap demi tahap. Tak terkecuali perasaan orangtua yang dengan bahagia mengasuh buah hati mereka.
Namun tak semua proses tumbuh kembang anak dilalui dengan perasaan senang oleh orangtua. Ada orangtua yang merasa anaknya sering bersikap sembrono dan tak mudah mendengarkan ucapan orangtua. Orangtua yang tak sabar pasti sering membentak demi sang anak mau menuruti apa yang diperintahkan. Padahal bentuk dari bentakan tersebut justru melukai hati sang anak.
Tak banyak orangtua yang sadar bahwa bentakan tersebut tidak membuat anak menjadi lebih patuh. Tapi membuat anak menjadi semakin kesal dan geram dengan orangtua yang tak ramah. Seorang anak yang kerap mendapat bentakan dari orangtua pasti tumbuh dengan kondisi psikologis yang berbeda. Seorang anak menjadi lebih mudah tersinggung dengan ucapan orang lain, takut bersosialisasi, dan tak mudah percaya diri. Bentakan kepada anak termasuk ke dalam kekerasan verbal. Apalagi disertai dengan hinaan, ataupun melabeli seorang anak dengan label kurang memiliki potensi.
Orangtua yang umumnya dijadikan panutan, namun tak banyak seorang anak justru sering membantah karena sikap dari orangtua maupun pola pengasuhan yang keliru. Pengaruh dari bentakan yang pernah terjadi di masa kecil akan terus membekas di ingatan sang anak sampai kapanpun. Tumbuh kembang anak menjadi terganggu karena orangtua yang sering membentak.