Jumat, 17 Januari 2020

memori air

        Matahari baru saja bersinar,menampakkan dirinya yang sesungguhnya. Tapi jiwa di sini sudah hampir hilang tak sengaja diterpa angin ingatan. Kejadian ini genap satu tahun lalu,tapi memori masih berkisah. Apa aku masih menyimpan rasa yang sama? bahkan aku telah menemukan orang baru. Aku lemah jika tak sengaja berada di dalam rasa yang ku pendam namun tergali kembali.
        Satu hal yang ku pikirkan,bagaimana aku menjelaskan pada orang yang sedang berusaha tetap di sisiku,pada orang yang mengasihaniku,dan pada orang yang berusaha mengerti sifatku. Aku hampir kehilangan dia setelah tak sengaja berkata tak mau bertatap muka,aku hampir saja mati karena itu. Karena keadaan,ya keadaan. Rasa pupuh yang kembali hadir memaksaku mengingat hal tak perlu ku ingat sekarang dan nanti. Aku memang tidak menjatuhkan hati ini pada dia,orang yang sedang berada di sisiku sekarang. Tapi aku berusaha menjaga mahkota yang sudah ku letakkan kembali di kepala setelah sempat salah tempat. Aku di khianati,aku di telantarkan begitu saja. 
        Memori airku tak jauh dari bayangan hitam nan gelap,meski waktu kedatangan dia saat itu adalah menutup luka. Tapi akhirnya dia yang membuka luka baru bahkan hingga sekarang masih terbekas dan belum sembuh sepenuhnya. Entahlah,meski aku sudah bertemu orang baru tetap saja rasaku pada orang lama kembali terbuka berkat memori air. 
        Saat aku tak bisa berkata apapun di depanmu,di situlah aku merasa bersalah karena telah mengingat rasa lama. Rasa suka nan gembira pada dia yang dulu pergi entah kemana,pergi menghianati,berbohong padaku. Itu mengapa aku tidak pernah menyukai lelaki pembohong,bahkan dengan alasan apapun aku lebih menghargai kejujuran. Rasa sakit nan pahit yang akan kau berikan tak akan membuatku pergi dengan ringan. Ketahuilah aku lebih senang berbicara banyak denganmu,tapi rasa takutku dominan lebih menguasai. Mulutku membisu di depanmu, tak tau harus berucap apa. Apalah daya di tambah ada perempuan lain yang juga pernah menyimpan rasa padamu. Membuatku ikhlas tuk merelakan waktu berbincangku ku berikan percuma kepada perempuan itu. Dirimu pasti tau siapa dia,dia,perempuan itu. Perempuan yang pernah ku sandingkan denganmu,aku merasa dia lebih baik dariku. Sebelum lebih jauh perasaanku padamu,sebelum lebih dalam rasa suka ini padamu,jauh lebih baik jika dirimu mau menerima saranku saat itu dan saat ini. 
        


                                                                                   -Aku Mariska